Jenis Bahan Pengawet Makanan, Alami dan Buatan
Bahan-bahan untuk mengawetkan makanan sangat banyak jenisnya dan terbagi dalam dua kelompok besar yaitu bahan pengawet alami dan bahan pengawet buatan (buatan pabrik). Pemakaian bahan pengawet pada makanan sebenarnya relatif aman, dengan syarat mengikuti aturan pemakaian terutama dosisnya. Jika memungkinkan sebaiknya tidak menggunakan bahan pengawet pabrikan tetapi gunakan saja bahan pengawet alami.
Berikut ini beberapa jenis bahan pengawet yang banyak dijual bebas dan biasa digunakan untuk mengawetkan makanan serta bahan pengawet yang dilarang untuk dipakai pada produk makanan karena berbahaya dan bisa memicu penyakit terutama kanker.
Bahan Pengawet Alami
Tanaman Gambir. Tanaman Gambir bisa dimanfaatkan sebagai pengawet untuk menghambat tumbuhnya mikroorganisme dan degradasi reaksi oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi basi. Hal ini karena pada daun tanaman gambir mengandung katekin yang bisa berfungsi sebagai pengawet alami.
Garam. Larutan garam adalah bahan pengawet alami yang banyak digunakan dalam produk makanan dengan proses yang disebut "curing" atau pengasinan dan atau penggaraman. Contohnya adalah untuk pengasinan ikan dan juga untuk penggaraman kulit.
Karagenan (rumput laut). Karagenan adalah bahan pengawet yang berasal dari rumput laut, banyak digunakan untuk campuran es krim, susu dan aneka kue. Karagenan dapat juga digunakan sebagai bahan pengenyal pada mie basah dan bakso.
Pohon picung atau kluwak (jawa). Merupakan bumbu masak, selain itu biji buah picung juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami ikan segar. Kombinasi 2 % biji buah picung dan 2% garam dari total berat ikan telah mampu mengawetkan ikan kembung segar selama 6 hari tanpa merubah mutu.
Biji Kepayang. Dengan mencampur antara garam dan biji kepayang bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami pada ikan dan mampu bertahan selama lebih kurang 1 minggu.
Bahan Pengawet Buatan
Bahan Pengawet yang bisa digunakan untuk produk makanan :
Bahan-bahan untuk mengawetkan makanan sangat banyak jenisnya dan terbagi dalam dua kelompok besar yaitu bahan pengawet alami dan bahan pengawet buatan (buatan pabrik). Pemakaian bahan pengawet pada makanan sebenarnya relatif aman, dengan syarat mengikuti aturan pemakaian terutama dosisnya. Jika memungkinkan sebaiknya tidak menggunakan bahan pengawet pabrikan tetapi gunakan saja bahan pengawet alami.
Berikut ini beberapa jenis bahan pengawet yang banyak dijual bebas dan biasa digunakan untuk mengawetkan makanan serta bahan pengawet yang dilarang untuk dipakai pada produk makanan karena berbahaya dan bisa memicu penyakit terutama kanker.
Bahan Pengawet Alami
Tanaman Gambir. Tanaman Gambir bisa dimanfaatkan sebagai pengawet untuk menghambat tumbuhnya mikroorganisme dan degradasi reaksi oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi basi. Hal ini karena pada daun tanaman gambir mengandung katekin yang bisa berfungsi sebagai pengawet alami.
Garam. Larutan garam adalah bahan pengawet alami yang banyak digunakan dalam produk makanan dengan proses yang disebut "curing" atau pengasinan dan atau penggaraman. Contohnya adalah untuk pengasinan ikan dan juga untuk penggaraman kulit.
Karagenan (rumput laut). Karagenan adalah bahan pengawet yang berasal dari rumput laut, banyak digunakan untuk campuran es krim, susu dan aneka kue. Karagenan dapat juga digunakan sebagai bahan pengenyal pada mie basah dan bakso.
Pohon picung atau kluwak (jawa). Merupakan bumbu masak, selain itu biji buah picung juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami ikan segar. Kombinasi 2 % biji buah picung dan 2% garam dari total berat ikan telah mampu mengawetkan ikan kembung segar selama 6 hari tanpa merubah mutu.
Biji Kepayang. Dengan mencampur antara garam dan biji kepayang bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami pada ikan dan mampu bertahan selama lebih kurang 1 minggu.
Bahan Pengawet Buatan
Bahan Pengawet yang bisa digunakan untuk produk makanan :
- Natrium Sulfit,
- Natrium Bisulfit,
- Natirum Metabisulfit,
- Natrium Nitrat,
- Natrium Nitrit,
- Natrium Propionat,
- Nisin
- Propil-P-Hidroksi Benzoat.
- Asam Benzoat,
- Asam Propionat,
- Asam Sorbat,
- Sulfur Dioksida,
- Etil P-Hidroksi Benzoat,
- Kalium Benzoat,
- Kalium Sulfit,
- Kalium Bisulfit,
- Kalium Nitrat,
- Kalium Nitrit,
- Kalium Propionat,
- Kalium Sorbat,
- Kalsium Propionat,
- Kalsium Sorbat,
- Kalsium Benzoat,
- Natrium Benzoat,
- Metil-P-Hidroksi Benzoat,
- Fungsi utamanya adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri penghasi racun (toksin), bakteri spora dan bakteri yang bukan bakteri pembusuk. Biasa digunakan sebagai pengawet produk minuman dan juga ikan asin.
- Efek samping: Untuk yang peka terhadap bahan ini sebaiknya berhati-hati memilih makanan yang berpengawet kalsium benzoat terutama untuk penderita asma.
- Biasa digunakan untuk mengawetkan sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar.
- Efek samping: Jika berlebihan bisa memicu kanker, kelainan genetik dan berbahaya bagi penderita asma dan alergi lainnya.
- Bentuk fisik dari Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Banayk digunakan untuk mengawetkan bahan olahan dari ikan dan daging seperti kornet. Pengawet ini bisa membuat bahan makanan menjadi tetap segar karena menghambat pertumbuhan bakteri.
- Efek samping: Jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan, radang ginjal, sakit kepala, anemia dan susah bernafas. Biasanya ditandai dengan muntah-muntah.
- Bahan pengawet ini berfungsi untuk mencegah tumbuhnya jamur dan sering dipakai pada produk roti dan tepung. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan.
- Efek samping: Jika berlebihan, bahan pengawet ini bisa menyebabkan insomnia, kelelahan dan juga memicu sakit kepala terutama migrain.
- Biasa digunakan pada produk tepung dan roti.
- Efek samping: Bisa menyebabkan alergi pada kulit yang sensitif.
- Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.
- Efek samping: Dalam jumlah berlebihan, asam sorbat bisa mengakibatkan radang kulit.
- Borak atau Asam Borat: nama lainnya gendar, obat puli. Efek samping: Menyebabkan kerusakan pada ginjal dan memicu timbulnya kanker. Bahak borak ini sering disalahgunakan untuk mengenyalkan dan mengawetkan makanan seperti bakso, mie, kerupuk.
- Asam Salisilat
- Kloramfenikol
- Formalin atau formaldehyd. Efek samping : Bisa memicu timbulnya kanker, bahan ini bersifat karsinogenik dan biasa digunakan untuk mengawetkan mayat atau organ-organ percobaan pada laboratorium, sering disalahgunakan dalam pengawetan ikan asin dan daging.